Hosting Unlimited Indonesia
Tampilkan postingan dengan label motivasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label motivasi. Tampilkan semua postingan

25 Apr 2013

Miskin Harta namun Kaya Iman

Teguran , Saya menangis dan malu baca cerita ini

Seorang pedagang hewan qurban berkisah tentang pengalamannya: Seorang ibu datang memperhatikan dagangan saya. Dilihat dari penampilannya sepertinya tidak akan mampu membeli. Namun tetap saya coba hampiri dan menawarkan kepadanya, “Silahkan bu…”, lantas ibu itu menunjuk salah satu kambing termurah sambil bertanya,”kalau yang itu berapa Pak?”.

“Yang itu 700 ribu bu,” jawab saya. “Harga pasnya berapa?”, Tanya kembali si Ibuu. “600 deh, harga segitu untung saya kecil, tapi biarlah…… . “Tapi, uang saya hanya 500 ribu, boleh pak?”, pintanya. Waduh, saya bingung, karena itu harga modalnya, akhirnya saya berembug dengan teman sampai akhirnya diputuskan diberikan saja dengan harga itu kepada ibu tersebut.

Sayapun mengantar hewan qurban tersebut sampai kerumahnya, begitu tiba dirumahnya, “Astaghfirullah……, Allahu Akbar…, terasa menggigil seluruh badan karena melihat keadaan rumah ibu itu.

Rupanya ibu itu hanya tinggal bertiga, dengan ibunya dan puteranya dirumah gubug berlantai tanah tersebut. Saya tidak melihat tempat tidur kasur, kursi ruang tamu, apalagi perabot mewah atau barang-barang elektronik,. Yang terlihat hanya dipan kayu beralaskan tikar dan bantal lusuh.

Diatas dipan, tertidur seorang nenek tua kurus. “Mak…..bangun mak, nih lihat saya bawa apa?”, kata ibu itu pada nenek yg sedang rebahan sampai akhirnya terbangun. “Mak, saya sudah belikan emak kambing buat qurban, nanti kita antar ke Masjid ya mak….”, kata ibu itu dengan penuh kegembiraan.

Si nenek sangat terkaget meski nampak bahagia, sambil mengelus-elus kambing, nenek itu berucap, “Alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga kalau emak mau berqurban”.

“Nih Pak, uangnya, maaf ya kalau saya nawarnya kemurahan, karena saya hanya tukang cuci di kampung sini, saya sengaja mengumpulkan uang untuk beli kambing yang akan diniatkan buat qurban atas nama ibu saya….”, kata ibu itu Kaki ini bergetar, dada terasa sesak, sambil menahan tetes air mata, saya berdoa , “Ya Allah…, Ampuni dosa hamba, hamba malu berhadapan dengan hamba-Mu yang pasti lebih mulia ini, seorang yang miskin harta namun kekayaan Imannya begitu luar biasa”.

“Pak, ini ongkos kendaraannya…”, panggil ibu itu,”sudah bu, biar ongkos kendaraanya saya yang bayar’, kata saya.

Saya cepat pergi sebelum ibu itu tahu kalau mata ini sudah basah karena tak sanggup mendapat teguran dari Allah yang sudah mempertemukan dengan hambaNya yang dengan kesabaran, ketabahan dan penuh keimanan ingin memuliakan orang tuanya…….

Untuk mulia ternyata tidak perlu harta berlimpah, jabatan tinggi apalagi kekuasaan, kita bisa belajar keikhlasan dari ibu itu untuk menggapai kemuliaan hidup. Berapa banyak diantara kita yang diberi kecukupan penghasilan, namun masih saja ada kengganan untuk berkurban, padahal bisa jadi harga handphone, jam tangan, tas, ataupun aksesoris yg menempel di tubuh kita harganya jauh lebih mahal dibandingkan seekor hewan qurban. Namun selalu kita sembunyi dibalik kata tidak mampu atau tidak dianggarkan.

Oleh : Ust. Aidil Heryana
====Semoga bermanfaat======
Read more.... Miskin Harta namun Kaya Iman

22 Apr 2013

Cinta Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam-

Faidah Kajian bersama: Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al ‘Abbad Al Badr, 04 Jumadil Akhir 1434 H - 21 April 2013 M, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jam 09-11.30 wib.. Tema: Cinta Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam-
 1. Setelah beliau khutbatul hajah, beliau memulai dengan doa-doa kebaikan,, kemudian beliau menuturkan bahwa kajian saat ini adalah lanjutan dari kajian tabligh akbar yang sebelumnya tentang mahabbatullah cinta kepada Allah. Cinta kepada Allah adalah asalnya, adapun cinta kepada Rasulullah adalah konsekuensi dari cinta kepada Allah. Kemudian beliau membawakan dalil dari alquran: Firman Allah ta'ala dalam surat At-taubah: 24

 قُلْ إِنْ كَانَ آَبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ 

 “Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” Kemudian hadits yang diriwayatkan Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu dalam shahihain (Bukhari Muslim):

 ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيْمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللهُ وَرَسُولُهُ أحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سَوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إلاَّ لِلهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ، كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ 

“Tiga sifat yang jika ada pada diri seseorang, maka ia akan meraih manisnya iman: Allah ta'ala dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah mencintainya melainkan karena Allah semata, ia membenci untuk kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya darinya, sebagaimana ia benci apabila dilempar ke dalam api.”

2. Cinta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah kewajiban bagi seorang muslim, yang mana beliau harus lebih kita cintai daripada manusia lainnya bahkan diri kita sendiri, beliau adalah orang yang sangat kasih sayang terhadap umatnya. Syaikh hafizhahullah membawakan firman Allah ta'ala dalam surat At Taubah: 128

;لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ;

“Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, dia sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.”

Kemudian beliau, membawakan hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu dalam shahih bukhari: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

;لا يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من والده وولده والناس أجمعين

Tidaklah beriman diantara kalian sampai aku lebih ia cintai dari pada orang tuanya, anaknya bahkan segenap manusia. Begitu juga diterangkan dalam shahih bukhari, Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu pernah berkata:
;يا رسول الله، لأنت أحب إلي من كل شيء إلا من نفسي، فقال النبي صلى الله عليه وسلم: (لا، والذي نفسي بيده، حتى أكون أحب إليك من نفسك). فقال له عمر: فإنه الآن، والله، لأنت أحب إلي من نفسي، فقال النبي صلى الله عليه وسلم: (الآن يا عمر

“Demi Allah, ya Rasulullah. Sungguh engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu kecuali diriku.” Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pun menanggapi, “Demi Zat Yang jiwaku di tangan-Nya, sampai aku harus lebih engkau cintai melebihi dirimu sendiri.” Kemudian Umar pun berkata, “Sejak saat ini engkau lebih aku cintai daripada diriku sendiri.” Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pun menyambut, "Ya begitu, Umar".

3. Cinta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah sebagai perbekalan kita untuk diakhirat kelak,. cinta ini hendaknya melahirkan ibadah-ibadah yang shalih. Kemudian syaikh hafizhahullahu ta'ala membawakan hadits, lagi-lagi diriwayatkan oleh shahabat Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu dalam shahih bukhari: أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - عَنِ السَّاعَةِ ، فَقَالَ مَتَى السَّاعَةُ قَالَ « وَمَاذَا أَعْدَدْتَ لَهَا » . قَالَ لاَ شَىْءَ إِلاَّ أَنِّى أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ - صلى الله عليه وسلم - . فَقَالَ « أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ » . قَالَ أَنَسٌ فَمَا فَرِحْنَا بِشَىْءٍ فَرَحَنَا بِقَوْلِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - « أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ » . قَالَ أَنَسٌ فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّى إِيَّاهُمْ ، وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ .

Bahwa seseorang pernah bertanya kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tentang hari kiamat”, beliau bersabda: “apa yang telah kamu sudah persiapkan untuknya?”, orang tersebut menjawab: “Tidak ada apapun, melainkan aku sungguh mencintai Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam”, lalu beliau bersabda: “Kamu bersama yang kamu cintai”. Anas bin malik radhiyallahu berkata: “Kami tidak pernah segembira dengan sesuatupun seperti kegembiraan kami dengan sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam “Kamu bersam yang kamu cintai”, Anas berkata: “Maka aku mencintai Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, Abu Bakar dan Umar, dan berharap aku bersama mereka disebabkan kecintaanku kepada mereka, meskpun aku tidak berbuat seperti perbuatan mereka.”

4. Untuk mengetahui bagaimana mencintai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maka lihatlah sejarah perjalanan para shahabat radhiyallahu 'anhum dalam mencintai rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dalilnya banyak sekali yang menunjukkan betapa luar biasanya kecintaan para shahabat terhadap nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian syaikh hafizhahullah membawakan salahsatu kisah yang diterangkan dalam shahih bukhari, diriwayatkan dari Shahabat 'Urwah bin Mas'ud Ats Tsaqafi radhiyallahu 'anhu, tatkala beliau pulang menemui kaumnya, beliau mengatakan: "Wahai kaum! Demi Allah! Sungguh aku pernah menemui para raja, menemui kaisar, kisra dan Najasyi. Demi Allah! Aku Tidak pernah melihat satu raja pun yang diagungkan para sahabatnya seperti pengangungannya para sahabat Muhammad kepada Muhamad. Demi Allah! Tidaklah keluar dahak darinya, kecuali mengenai telapak seorang dari mereka, lalu menggosokkannya di wajah dan kulitnya. Jika ia memerintahkan mereka, maka mereka segera melaksanakannya. Jika ia berwudhu, mereka seakan-akan berperang memperebutkan air sisa wudhunya. Dan jika berbicara, mereka merendahkan suara-suara mereka serta tidak memandang langsung kepadanya karena mengagungkannya. Sungguh ia telah menawarkan kepada kalian kebaikan, maka terimalah!"

وَاللَّهِ لَقَدْ وَفَدْتُ عَلَى الْمُلُوكِ وَوَفَدْتُ عَلَى قَيْصَرَ وَكِسْرَى وَالنَّجَاشِيِّ وَاللَّهِ إِنْ رَأَيْتُ مَلِكًا قَطُّ يُعَظِّمُهُ أَصْحَابُهُ مَا يُعَظِّمُ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُحَمَّدًا وَاللَّهِ إِنْ تَنَخَّمَ نُخَامَةً إِلَّا وَقَعَتْ فِي كَفِّ رَجُلٍ مِنْهُمْ فَدَلَكَ بِهَا وَجْهَهُ وَجِلْدَهُ وَإِذَا أَمَرَهُمْ ابْتَدَرُوا أَمْرَهُ وَإِذَا تَوَضَّأَ كَادُوا يَقْتَتِلُونَ عَلَى وَضُوئِهِ وَإِذَا تَكَلَّمَ خَفَضُوا أَصْوَاتَهُمْ عِنْدَهُ وَمَا يُحِدُّونَ إِلَيْهِ النَّظَرَ تَعْظِيمًا لَهُ وَإِنَّهُ قَدْ عَرَضَ عَلَيْكُمْ خُطَّةَ رُشْدٍ فَاقْبَلُوهَا.

5. Sesungguhnya kecintaan kepada Nabi tidak cukup sekedar dengan pengakuan semata, akan tetapi kecintaan tersebut haruslah kecintaan yang nyata lagi agung, cinta yang jujur dengan ittiba' mencontoh beliau shallallahu 'alaihi wasallam dalam ibadah. Kemudian syaikh hafizhahullahu ta'ala memebawakan dalil alquran surat Ali Imaran 31: قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah tatkala menafsirkan ayat ini mengatakan, ayat yang mulia ini merupakan hakim pemutus bagi orang yang mengaku cinta kepada Allah akan tetapi berpaling dari jalan nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, maka sesungguhnya pengakuan cintanya tersebut adalah dusta hingga ia mengikuti syariat nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dalam agamanya baik berupa perkataan maupun perbuatan. Para Ulama mengatakan ayat ini adalah ayatul mihnah, yaitu ayat yang berupa ujian bagi orang-orang yang mengaku cinta kepada kepada Allah dan RasulNya, apakah kecintaannya jujur ataukah dusta?!

6. Kemudian beliau membawakan lagi hadits yang diriwayatkan Imam Ath Thabrani dalam mu'jamnya Al Ausath, hadits ini hasan dari jalan Abu Qiradin As Sulami radhiyallahu 'anhu:

“كنا عند رسول الله صلى الله عليه وسلم فدعا بطهور قَمَسَ يده فيه , ثم توضأ , فتتبعناه فحسوناه , فقال صلى الله عليه وسلم : " ما حملكم على ما صنعتم ? قلنا : حب الله و رسوله , قال : فإن أحببتم أن يحبكم الله و رسوله , فأدوا إذ ائتمنتم , و اصدقوا إذا حدثتم , و أحسنوا جوار من جاوركم

Kami berada disisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau meminta air untuk berwudhu kemudian beliau mencelupkan tangannya kedalam air tersebut, lalu berwuduhu, maka kamipun mengikuti beliau, bahkan meminum sisa air wudhu beliau.. lalu Rasululllah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Apakah yang mendorong kamu berbuat begini?”. maka kami mengatakan: "karena kecintaan kepada Allah dan RasulNya", Maka Rasulullah mengatakan: Jika kalian ingin dicintai Allah dan Rasulnya maka tunaikanlah jika kalian diamanahi, jujurlah ketika berbicara dan berlaku baiklah dengan dengan tetangga kalian Inilah tanda kejujuran cinta kepada Nabi,. lihatlah betapa para shahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sangat ittiba'nya mencontoh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

7. Kemudian syaikh hafizhahullahu ta'ala menjelaskan tanda cinta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang kedua adalah: Memperbanyak shalawat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: الْبَخِيلُ مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ

“Orang yang kikir adalah orang yang tatkala namaku disebut disisinya, namun dia tidak bershalawat kepadaku.” (HR. at-Tirmidzi, Ahmad, dan lain-lain, dishahihkan oleh Imam Al-Albani dalam Irwa’ul Ghalil, dari jalan shahabat Al-Husain bin ‘Ali radhiyallahu 'anhu)

8. Tanda kejujuran cinta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang ketiga adalah: Mempunyai keinginan yang kuat dan kerinduan yang sangat, untuk bertemu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Syaikh hafizhahullahu ta'ala membawakan hadits dalam shahih muslim, yang diriwayatkan dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
;من أشد أمتي لي حبا ناس يكونون بعدي يود أحدهم لو رآني بأهله وماله

"Di antara umatku yang paling mencintaiku adalah, orang-orang yang hidup setelahku. Salah seorang dari mereka sangat ingin melihatku, walaupun menebus dengan keluarga dan harta"

9. Tanda kejujuran cinta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang keempat adalah: Mengangungkan dan beradab yang baik terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tanpa sikap ghuluw berlebih-lebihan.. Sebagaimana Allah ta'ala berfirman dalam surat Al Hujurat ayat 2:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَنْ تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تَشْعُرُونَ. 

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya suara sebahagian kamu terhadap sebahagian yang lain, supaya tidak hapus pahala amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari".

Beliau hafizhahullahu ta'ala kemudian membawakan ayat yang lain dalam surat Al Ahzab ayat 21, yakni firman Allahu ta'ala:

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ

"Sesungguhnya telah ada pada diri Rassullah itu suri teladan yang baik bagimu yakni bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat".

10. Tanda kejujuran cinta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang kelima adalah memperbanyak sholawat dan salam atas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terutama pada hari jumat ataupun malam jum'at,. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al Baihaqi, dari jalan shahabat Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

أَكْثِرُوا الصَّلاةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ ، وَلَيْلَةَ الْجُمُعَةِ

Perbanyaklah bersholawat atasku pada hari jum'at dan malam jum'at.
Kemudian Syaikh hafizhahulllah membawakan kalam dari Imam Syafii rahimahullah: "Aku senang memperbanyak sholawat pada banyak keadaan, akan tetapi aku lebih menyukai melakukannya pada hari jum'at". Dalam point ke10 ini, Beliau hafizhahullahu ta'ala mengulangi diantara tanda kejujuran cinta kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah hendaknya perbanyak bersholawat kepada Nabi, padahal ini sudah disebutkan pada tanda yang ke2,. seakan ingin mengingatkan kepada kita bahwa sangat pentingnya memperbanyak sholawat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, wallahu a'lam

11. Tanda kejujuran cinta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang keenam adalah mencintai keluarga Nabi dan para shahabatnya radhiyallahu 'anhum Karena merekalah yang dimaksud dalam ayat ini, yakni firman Allah ta'ala:

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَلَوْءَامَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ
لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ مِّنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرَهُمُ الْفَاسِقُونَ

"Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik". (Ali Imron: 110)

Karena merekalah sebaik-baik generasi yang dimaksud dalam hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُونَهُمْ “Sebaik-baik generasi adalah generasiku yang aku hidup pada masanya, kemudian generasi berikutnya, kemudian generasi berikutnya". HR. Bukhari dari jalan shahabat Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu

12. Tanda kejujuran cinta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang ketujuh adalah mencintai para dai ahlussunnah yang menyeru kepada jalan Allah. Hal ini sebagaimana dikisahkan oleh Imam Bukhari dalam shahihnya, yang diriwayatkan dari jalan shahabat Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu:

جاء رجلٌ إلى رسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم فقال : يا رسولَ اللهِ، كيف تقولُ في رجلٍ أحَبَّ قومًا ولم يَلحَقْ بهم ؟ فقال رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم : المَرءُ معَ مَن أحَبَّ

Datang seorang lelaki kepada Rasululllah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian bertanya: "Ya, Rasulullah.. Bagaimana engkau bisa mengatakan seseorang bisa mencintai suatu kaum sementara mereka belum pernah bertemu?". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Seseorang itu bersama dengan yang ia cintai".

12. Tanda kejujuran cinta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang kedelapan adalah mencintai beliau shallallahu 'alaihi wasallam dengan kecintaan islam, tidak berlebihan dan tidak pula meremehkan. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Hakim dalam Mustadrak-nya, yakni dari Yahya bin Sa'id, beliau berkata: Dulu aku berada disisi Ali bin Husain, kemudian datanglah orang-orang dari negeri kufah, maka Ali bin Husain berkata:
يا أهل العراق , أحبّونا حبّ الإسلام ؛ فإنّي سمعت أبي يقول : قال رسول الله (صلّى الله عليه وآله) : يا أيها الناس , لا ترفعوني فوق حقّي ؛ فإنّ الله عزّ وجلّ قد اتخذني عبداً قبل أن يتّخذني نبياً

"Wahai penduduk iraq, cintailah kami dengan kecintaan islam, sesungguhnya aku mendengar ayahku berkata, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai segenap manusia, jangan kalian mengangkatku melebihi batas kedudukanku, sesungguhnya Allah 'azaa wajalla, telah menjadikanku hamba sebelum mengangkatku menjadi nabi".

13. Syaikh hafizhahullah, menegaskan bahwa hendaknya kita bersikap wasath (pertengahan) dan bersikap Al I'tidal (adil) dalam hal cinta terhadap Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,, kita hendaknya pertengahan diantara orang yang ghuluw/ifrath berlebih-lebihan dan al jafa'/tafrith orang yang meremehkan,

14. Kemudian syaikh hafizhahullah menyebutkan 6 tanda al jafa' orang-orang yang meremehkan ataupun melecehkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:

Pertama: Lemahnya kecintaan dalam hati dan lebih mencintai dunia daripada mencintai Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

Kedua: Berpaling dari sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan sibuk dengan mempelajari pemahaman bathil yang dapat memalingkan manusia dari kebenaran Tambahan penulis: Allah ta'ala mengancam orang-orang yang berpaling dengan sunnah Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, sebagaimana firman-Nya dalam surat An-Nisa: ayat 115:

وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا

"Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu’min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruknya tempat kembali”

Ketiga: Tidak menghormati hadits-hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam... Padahal Allah ta'ala mensifati Nabi dengan firmanNya dalam surat An-Najm ayat 3-4:
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى ”Dan tidaklah dia mengatakan dari hawa nafsunya, melainkan itu dari wahyu yang diturunkan oleh Allah".

Keempat: Tidak ada perhatian terhadap sejarah perjalanan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Kelima: Membenci sunnah dan membela amalan-amalan bid'ah Padahal Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: فمن رغب عن سُنَّتي فليس مِنِّي Barangsiapa yang membenci sunnahku maka bukan dari golonganku. HR. Imam Muslim, dari jalan shahabat Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu Dalam hadits yang lain beliau hafizhahullah membawakan hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ  Barangsiapa yang melakukan amalan yang tidak ada contohnya dari kami maka amalannya tertolak. HR. Imam Muslim, dari jalan 'Aisyah radhiyallahu 'anha Bahkan hampir setiap khutbah jumat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: فإن خير الحديث كتاب الله وخير الهدى هدى محمد وشر الأمور محدثاتها وكل بدعة ضلالة “Maka sesungguhnya sebaik-baik perkataan ialah Kitabullah AlQuran dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dan seburuk-buruk perkara adalah muhdatsat (perkara baru yang diada-adakan/bid'ah), dan setiap bid’ah itu adalah kesesatan”. HR. Imam Muslim dari jalan shahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu

Keenam: Meremehkan bahkan mencela para shahabat Nabi dan orang-orang yang mengikuti jejak para shahabat. لا تسبوا أصحابي ، فلو أن أحدكم أنفق مثل أحد ذهبا ، ما بلغ مد أحدهم ولا نصيف Jangan engkau cela sahabatku, sekalipun diantara kalian ada yang berinfaq emas sebesar gunung Uhud, tetap tidak akan bisa menyamai pahala infaq sahabatku yang hanya satu mud satu genggam, bahkan tidak setengahnya. HR. Imam Muslim dari jalan Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu

15. Pada point ini, syaikh hafizhahullah menjelaskan bahaya sikap ghuluw berlebih-lebihan terhadap kedudukan diri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda إياكم والغلو في الدين فإنما أهلك الذين من قبلكم غلوهم في دينهم "Jauhilah sifat ghuluw berlebih-lebihan dalam agama, karena sesungguhnya orang-orang sebelum kalian hancur binasa karena sikap ghuluw mereka dalam agama". HR. Ibnu Majah, dishahihkan oleh syaikh Al-Albani rahimahumallah dari jalan shahabat Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhuma Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari jalan shahabat Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: لا تُطْروني ، كما أطْرَتِ النصارى ابنَ مريمَ ، فإنما أنا عبدُه ، فقولوا : عبدُ اللهِ ورسولُه "Janganlah kalian memujiku secara berlebihan sebagaimana kaum Nasrani memuji (dengan mengkultuskan) ‘Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku hanyalah hambaNya, maka panggillah aku dengan hamba Allah dan rasul-Nya.”

16. Syaikh hafizhahullah menjelaskan bahwa Rasululllah shallallahu 'alaihi wasallam tidak hanya menjelaskan bahaya sikap ghuluw, tapi beliau shallallahu 'alaihi wasallam menutup segala celah yang dapat mengantarkan sikap ghuluw berlebih-lebihan dalam agama. Lihatlah bagaimana kisah yang diterangkan dalam Musnad Imam Ahmad dari jalan shahabat Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhu, tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendengar seseorang yang berkata kepada beliau: ما شاء اللهُ وشئتَ “Atas kehendak Allah dan kehendakmu.” Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam langsung menegur dengan perkataannya: بل ما شاء اللهُ وحدَه (Jangan begitu) tapi atas kehendak Allah semata. Dalam kisah yang lain yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari jalan shahabiyah Ar-Rabi bintu Mu'awwadz bin 'Afra radhiayallahu 'anha, tatkala beliau mendengar seorang budak perempuan berkata: وفينا نبيُّ يعلمُ ما في غدٍ "Disisi kami ada seorang Nabi yang mengetahui perkara masa depan". Maka sontak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menegurnya: لا تقولي هكذا "Janganlah engkau berkata demikian". Dalam hadits yang lain Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: لا يعلمُ ما في غدٍ إلا اللهُ Tidak ada yang mengetahui perkara masa depan kecuali hanya Allah. HR. Imam Bukhari dari jalan shahabat Abdullah bin 'Umar radhiyallahu 'anhuma Maka hendaknya kita menempatkan kedudukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana mestinya, tidak mengkultuskan beliau sampai derajat tuhan.. Kemudian Syaikh hafizhahullah membawakan bagaimana kisah antara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan tawanan perang, yakni tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi seorang tawanan perang, dalam riwayat yang lain beliau menyuruh agar tawanan tersebut untuk bertaubat,. Tawanan itupun lantas berkata: أتوبُ إلى اللهِ ولا أتوبُ إلى محمدٍ Aku bertaubat kepada Allah, dan tidak kepada Muhammad. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam-pun bersabda: عرَف الحقَّ لأهلِه "dia telah mengetahui Al-Haq ditempatkan kepada yang semestinya". Kisah ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad Syakir dalam kitabnya Umdatut Tafsir, dari jalan shahabat Aswad bin Sari' radhiyallahu 'anhu

17. Pada akhir-akhir kajian syaikh Abdur Razzaq hafizhahullah, beliau menasehatkan kepada kita bahwa dalam mencintai Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak cukup hanya dengan niat dan tujuan yang baik semata, tidak cukup hanya dengan semangat saja, namun lebih dari itu hendaknya harus dibarengi dengan sikap ittiba' mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam segala perkara ibadah. Kemudian syaikh hafizhahullah membawakan perkataan Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu: وَكَم مِن مُريدٍ للخيرِ لن يصيبَهُ "Betapa banyak orang yang ingin mendapatkan kebaikan akan tetapi ia tidak pernah mendapatkannya". Dibawakan Imam Al-Albani dalam kitabnya Silsilah Ash-Shahihah Beliau melanjutkan dengan membawa kisah seorang shahabat yang berkurban pada hari raya idul adha, namun disembelih sebelum sholat ied,. maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh untuk mengulanginya,. Maka perhatikanlah bahwa niat & tujuan baik sekalipun, tetap tidak membuat ibadahnya tersebut menjadi sah, hingga dia benar-benar mengikuti petunjuk dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

18. Tibalah dipenghujung materi kajian syaikh hafizhahullah.. fffhh, rupanya waktu serasa begitu singkat.. Beliau hafizhahullah kembali menasehatkan kepada para hadirin dan kaum muslimin yang mendengarkan beliau dimanapun berada,, bahwa tata cara mencintai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah dengan melihat bagaimana kecintaan para shahabat radhiyallahu 'anhum kepada beliau,. seperti bagaimana kecintaaannya Abu Bakar kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bagaimana kecintaan Umar kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam serta bagaimana kecintaan Utsman dan Ali kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

19. Beliau akhirnya menutup materi kajiannya sebelum melanjutkan sesi tanya jawab, dengan doa kepada Allah salahsatunya syaikh berdo'a: "Ya Allah, aku memohon kepadaMu agar aku bisa mencintai-Mu." Rasa haru-pun menyelimuti.. -terima kasih ya syaikh,, jazaakallahu khoyron-

Ini sekedar catatan pribadi, tentu ada tambahan atau pengurangan, ada yang keliru mohon kiranya diluruskan,, mohon maaf, semoga bermanfaat.. Jogja, ba'da ashar 11 Jumadil Akhir 1434 h - 22 April 2013,, (ditulis oleh ukhty Dian Ambarawati dengan mendengar streaming rodja,, terima kasih buat penulis dan panitia, semoga Allah membalas kebaikan kepada antum semua)

NB: link download kajian Al Ustadz Prof Dr Abdur Razzab bin Abdil Muhsin Al Abbad Al Badr hafizhahullah >>Cinta Rasulullah
Read more.... Cinta Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam-

18 Jan 2013

Bangga Menjadi Ibu Rumah Tangga

Hebat rasanya ketika mendengar ada seorang wanita lulusan sebuah universitas ternama telah bekerja di sebuah perusahaan bonafit dengan gaji jutaan rupiah per bulan. Belum lagi perusahaan sering menugaskan wanita tersebut terbang ke luar negri untuk menyelesaikan urusan perusahaan. Tergambar seolah kesuksesan telah dia raih. Benar seperti itukah?

Kebanyakan orang akan beranggapan demikian. Sesuatu dikatakan sukses lebih dinilai dari segi materi sehingga jika ada sesuatu yang tidak memberi nilai materi akan dianggap remeh. Cara pandang yang demikian membuat banyak dari wanita muslimah bergeser dari fitrohnya. Berpandangan bahwa sekarang sudah saatnya wanita tidak hanya tinggal di rumah menjadi ibu, tapi sekarang saatnya wanita ‘menunjukkan eksistensi diri’ di luar. Menggambarkan seolah-olah tinggal di rumah menjadi seorang ibu adalah hal yang rendah.

Kita bisa dapati ketika seorang ibu rumah tangga ditanya teman lama “Sekarang kerja dimana?” rasanya terasa berat untuk menjawab, berusaha mengalihkan pembicaraan atau menjawab dengan suara lirih sambil tertunduk “Saya adalah ibu rumah tangga”. Rasanya malu! Apalagi jika teman lama yang menanyakan itu “sukses” berkarir di sebuah perusahaan besar. Atau kita bisa dapati ketika ada seorang muslimah lulusan universitas ternama dengan prestasi bagus atau bahkan berpredikat cumlaude hendak berkhidmat di rumah menjadi seorang istri dan ibu bagi anak-anak, dia harus berhadapan dengan “nasehat” dari bapak tercintanya: “Putriku! Kamu kan sudah sarjana, cumlaude lagi! Sayang kalau cuma di rumah saja ngurus suami dan anak.” Padahal, putri tercintanya hendak berkhidmat dengan sesuatu yang mulia, yaitu sesuatu yang memang menjadi tanggung jawabnya. Disana ia ingin mencari surga.

Ibu Sebagai Seorang Pendidik

Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin rahimahullah mengatakan bahwa perbaikan masyarakat bisa dilakukan dengan dua cara: Pertama, perbaikan secara lahiriah, yaitu perbaikan yang berlangsung di pasar, masjid, dan berbagai urusan lahiriah lainnya. Hal ini banyak didominasi kaum lelaki, karena merekalah yang sering nampak dan keluar rumah. Kedua, perbaikan masyarakat di balik layar, yaitu perbaikan yang dilakukan di dalam rumah. Sebagian besar peran ini diserahkan pada kaum wanita sebab wanita merupakan pengurus rumah. Hal ini sebagaimana difirmankan Allah subhanahu wa ta’ala yang artinya:

“Dan hendaklah kalian tetap di rumah kalian dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa kalian, hai Ahlul Bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzab: 33)

Pertumbuhan generasi suatu bangsa adalah pertama kali berada di buaian para ibu. Ini berarti seorang ibu telah mengambil jatah yang besar dalam pembentukan pribadi sebuah generasi. Ini adalah tugas yang besar! Mengajari mereka kalimat Laa Ilaaha Illallah, menancapkan tauhid ke dada-dada mereka, menanamkan kecintaan pada Al Quran dan As Sunah sebagai pedoman hidup, kecintaan pada ilmu, kecintaan pada Al Haq, mengajari mereka bagaimana beribadah pada Allah yang telah menciptakan mereka, mengajari mereka akhlak-akhlak mulia, mengajari mereka bagaimana menjadi pemberani tapi tidak sombong, mengajari mereka untuk bersyukur, mengajari bersabar, mengajari mereka arti disiplin, tanggung jawab, mengajari mereka rasa empati, menghargai orang lain, memaafkan, dan masih banyak lagi. Termasuk di dalamnya hal yang menurut banyak orang dianggap sebagai sesuatu yang kecil dan remeh, seperti mengajarkan pada anak adab ke kamar mandi. Bukan hanya sekedar supaya anak tau bahwa masuk kamar mandi itu dengan kaki kiri, tapi bagaimana supaya hal semacam itu bisa menjadi kebiasaan yang lekat padanya. Butuh ketelatenan dan kesabaran untuk membiasakannya.

Sebuah Tanggung Jawab

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6)

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang artinya: “Peliharalah dirimu dan keluargamu!” di atas menggunakan Fi’il Amr (kata kerja perintah) yang menunjukkan bahwa hukumnya wajib. Oleh karena itu semua kaum muslimin yang mempunyai keluarga wajib menyelamatkan diri dan keluarga dari bahaya api neraka.

Tentang Surat At Tahrim ayat ke-6 ini, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata, “Ajarkan kebaikan kepada dirimu dan keluargamu.” (Diriwayatkan oleh Al Hakim dalam Mustadrak-nya (IV/494), dan ia mengatakan hadist ini shahih berdasarkan syarat Bukhari dan Muslim, sekalipun keduanya tidak mengeluarkannya)

Muqatil mengatakan bahwa maksud ayat tersebut adalah, setiap muslim harus mendidik diri dan keluarganya dengan cara memerintahkan mereka untuk mengerjakan kebaikan dan melarang mereka dari perbuatan maksiat.

Ibnu Qoyyim menjelaskan bahwa beberapa ulama mengatakan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala akan meminta pertanggungjawaban setiap orang tua tentang anaknya pada hari kiamat sebelum si anak sendiri meminta pertanggungjawaban orang tuanya. Sebagaimana seorang ayah itu mempunyai hak atas anaknya, maka anak pun mempunyai hak atas ayahnya. Jika Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Kami wajibkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya.” (QS. Al Ankabut: 7), maka disamping itu Allah juga berfirman, “Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang berbahan bakar manusia dan batu.” (QS. At Tahrim: 6)

Ibnu Qoyyim selanjutnya menjelaskan bahwa barang siapa yang mengabaikan pendidikan anaknya dalam hal-hal yang bermanfaat baginya, lalu ia membiarkan begitu saja, berarti telah melakukan kesalahan besar. Mayoritas penyebab kerusakan anak adalah akibat orang tua yang acuh tak acuh terhadap anak mereka, tidak mau mengajarkan kewajiban dan sunnah agama. Mereka menyia-nyiakan anak ketika masih kecil sehingga mereka tidak bisa mengambil keuntungan dari anak mereka ketika dewasa, sang anak pun tidak bisa menjadi anak yang bermanfaat bagi ayahnya.

Adapun dalil yang lain diantaranya adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala yang artinya:

“dan berilah peringatan kepada kerabatmu yang dekat.” (QS asy Syu’ara’: 214)

Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma mengatakan bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Kaum lelaki adalah pemimpin bagi keluarganya di rumah, dia bertanggung jawab atas keluarganya. Wanita pun pemimpin yang mengurusi rumah suami dan anak-anaknya. Dia pun bertanggung jawab atas diri mereka. Budak seorang pria pun jadi pemimpin mengurusi harta tuannya, dia pun bertanggung jawab atas kepengurusannya. Kalian semua adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari 2/91)

Dari keterangan di atas, nampak jelas bahwa setiap insan yang ada hubungan keluarga dan kerabat hendaknya saling bekerja sama, saling menasehati dan turut mendidik keluarga. Utamanya orang tua kepada anak, karena mereka sangat membutuhkan bimbingannya. Orang tua hendaknya memelihara fitrah anak agar tidak kena noda syirik dan dosa-dosa lainnya. Ini adalah tanggung jawab yang besar yang kita akan dimintai pertanggungjawaban tentangnya.

Siapa Menanam, Dia akan Menuai Benih

Bagaimana hati seorang ibu melihat anak-anaknya tumbuh? Ketika tabungan anak kita yang usia 5 tahun mulai menumpuk, “Mau untuk apa nak, tabungannya?” Mata rasanya haru ketika seketika anak menjawab “Mau buat beli CD murotal, Mi!” padahal anak-anak lain kebanyakan akan menjawab “Mau buat beli PS!” Atau ketika ditanya tentang cita-cita, “Adek pengen jadi ulama!” Haru! mendengar jawaban ini dari seorang anak tatkala ana-anak seusianya bermimpi “pengen jadi Superman!”

Jiwa seperti ini bagaimana membentuknya? Butuh seorang pendidik yang ulet dan telaten. Bersungguh-sungguh, dengan tekad yang kuat. Seorang yang sabar untuk setiap hari menempa dengan dibekali ilmu yang kuat. Penuh dengan tawakal dan bergantung pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Lalu… jika seperti ini, bisakah kita begitu saja menitipkannya pada pembantu atau membiarkan anak tumbuh begitu saja?? Kita sama-sama tau lingkungan kita bagaimana (TV, media, masyarakat,…) Siapa lagi kalau bukan kita, wahai para ibu -atau calon ibu-?

Setelah kita memahami besarnya peran dan tanggung jawab seorang ibu sebagai seorang pendidik, melihat realita yang ada sekarang sepertinya keadaannya menyedihkan! Tidak semua memang, tapi banyak dari para ibu yang mereka sibuk bekerja dan tidak memperhatikan bagaimana pendidikan anak mereka. Tidak memperhatikan bagaimana aqidah mereka, apakah terkotori dengan syirik atau tidak. Bagaimana ibadah mereka, apakah sholat mereka telah benar atau tidak, atau bahkan malah tidak mengerjakannya… Bagaimana mungkin pekerjaan menancapkan tauhid di dada-dada generasi muslim bisa dibandingkan dengan gaji jutaan rupiah di perusahaan bonafit? Sungguh! sangat jauh perbandingannya.

Anehnya lagi, banyak ibu-ibu yang sebenarnya tinggal di rumah namun tidak juga mereka memperhatikan pendidikan anaknya, bagaimana kepribadian anak mereka dibentuk. Penulis sempat sebentar tinggal di daerah yang sebagian besar ibu-ibu nya menetap di rumah tapi sangat acuh dengan pendidikan anak-anak mereka. Membesarkan anak seolah hanya sekedar memberinya makan. Sedih!

Padahal anak adalah investasi bagi orang tua di dunia dan akhirat! Setiap upaya yang kita lakukan demi mendidiknya dengan ikhlas adalah suatu kebajikan. Setiap kebajikan akan mendapat balasan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak inginkah hari kita terisi dengannya? Atau memang yang kita inginkan adalah kesuksesan karir anak kita, meraih hidup yang berkecukupan, cukup untuk membeli rumah mewah, cukup untuk membeli mobil mentereng, cukup untuk membayar 10 pembantu, mempunyai keluarga yang bahagia, berakhir pekan di villa. Tanpa memperhatikan bagaimana aqidah, bagaimana ibadah, asal tidak bertengkar dan bisa senyum dan tertawa ria di rumah, disebutlah itu dengan bahagia.

Ketika usia senja, mata mulai rabun, tulang mulai rapuh, atau bahkan tubuh ini hanya mampu berbaring dan tak bisa bangkit dari ranjang untuk sekedar berjalan. Siapa yang mau mengurus kita kalau kita tidak pernah mendidik anak-anak kita? Bukankah mereka sedang sibuk dengan karir mereka yang dulu pernah kita banggakan, atau mungkin sedang asik dengan istri dan anak-anak mereka?

Ketika malaikat maut telah datang, ketika jasad telah dimasukkan ke kubur, ketika diri sangat membutuhkan doa padahal pada hari itu diri ini sudah tidak mampu berbuat banyak karena pintu amal telah ditutup, siapakah yang mendoakan kita kalau kita tidak pernah mengajari anak-anak kita?

Lalu…

Masihkah kita mengatakan jabatan ibu rumah tangga dengan kata ‘cuma’? dengan tertunduk dan suara lirih karena malu?
Klu aq sih pede :D Soalnya sekarangkan banyak yg bisa dikerjakan hanya dengan dirumah,jualan online misalnya,marketing online,freelance,semuanya masih bisa menghasilkan duit kok,ga percaya? Aq buktinya bisa dilihat di sini www.jagolaris.com atau kalau butuh info herbal bisa berkunjung ke sini www.anekaherbal.com *cieh jadi ngiklan*


Semoga Bermanfaat Read more.... Bangga Menjadi Ibu Rumah Tangga

19 Mar 2012

Akibat Dengki

Ada seorang Arab Badui menemui khalifah al-Mu’tashim, lalu ia diangkat menjadi orang dekat dan orang kepercayaannya. Ia kemudian dengan leluasa dapat menemui isterinya tanpa perlu minta izin dulu.

Sang khalifah memiliki seorang menteri yang memiliki sifat dengki. Melihat kepercayaan yang sedemikian besar diberikan sang khalifah kepada orang Arab Badui itu, ia cemburu dan dengki terhadapnya. Di dalam hatinya ia berkata, “Kalau aku tidak membunuh si badui ini, kelak ia bisa mengambil hati sang Amirul Mukminin dan menyingkirkanku.”

Kemudian ia merancang sebuah tipu muslihat dengan cara bermanis-manis terlebih dahulu terhadap orang Badui tadi. Ia berhasil membujuk orang Badui itu dan mengajaknya mampir ke rumahnya. Di sana, ia memasakkan makanan untuknya dengan memasukkan bawang merah sebanyak-banyaknya. Ketika orang Badui selesai makan, ia berkata, “Hati-hati, jangan mendekat ke Amirul Mukminin sebab bila mencium bau bawang merah itu darimu, pasti ia sangat terusik. Amirul Mukminin sangat pasti membenci aromanya.”


Setelah tak berapa lama, si pendengki ini menghadap Amirul Mukminin lalu berduaan saja dengannya. Ia berkata kepada Amirul Mukminin, “Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya orang Badui itu memperbincangkanmu kepada orang-orang bahwa tuan berbau mulut dan ia merasa hampir mati karena aroma mulut tuan.”

Tatkala si orang Badui menemui Amirul Mukminin pada suatu hari, ia menutupi mulutnya dengan lengan bajunya karena khawatir aroma bawang merah yang ia makan tercium oleh beliau. Namun tatkala sang Amirul Mukminin melihatnya menutupi mulutnya dengan lengan bajunya, berkatalah ia di dalam hati, “Sungguh, apa yang dikatakan sang menteri mengenai si orang Badui ini memang benar.”

Kemudian Amirul Mukminin menulis sebuah surat berisi pesan kepada salah seorang pegawainya, bunyinya: “Bila pesan ini sampai kepadamu, maka penggallah leher si pembawanya.!”

Lalu, Amirul Mukminin memanggil si orang Badui untuk menghadap dan menyerahkan kepadanya sebuah surat seraya berkata, “Bawalah surat ini kepada si fulan, setelah itu berikan aku jawabannya.”

Si orang Badui yang begitu lugu dan polos menyanggupi apa yang dipesankan Amirul Mukminin. Ia mengambil surat itu dan berlalu dari sisi Amirul Mukminin. Ketika berada di pintu gerbang, sang menteri yang selalu mendengki itu menemuinya seraya berkata, “Hendak ke mana engkau.?”

“Aku akan membawa pesan Amirul Mukminin ini kepada pegawainya, si fulan,” jawab si orang Badui.

Di dalam hati, si menteri ini berkata, “Pasti dari tugas yang diemban si orang Badui ini, ia akan memperoleh harta yang banyak.” Maka, berkatalah ia kepadanya,

“Wahai Badui, bagaimana pendapatmu bila ada orang yang mau meringankanmu dari tugas yang tentu akan melelahkanmu sepanjang perjalanan nanti bahkan ia malah memberimu upah 2000 dinar.?”

“Kamu seorang pembesar dan juga sang pemutus perkara. Apa pun pendapatmu, lakukanlah!” kata si orang Badui

“Berikan surat itu kepadaku!” kata sang menteri .

Si orang Badui pun menyerahkannya kepadanya, lalu sang menteri memberinya upah sebesar 2000 dinar. Surat itu ia bawa ke tempat yang dituju.

Sesampainya di sana, pegawai yang ditunjuk Amirul Mukminin pun membacanya, lalu setelah memahami isinya, ia memerintahkan agar memenggal leher sang menteri.

Setelah beberapa hari, sang khalifah baru teringat masalah si orang Badui. Karena itu, ia bertanya tentang keberadaan sang menteri. Lalu ada yang memberitahukan kepadanya bahwa sudah beberapa hari ini ia tidak muncul dan justeru si orang Badui masih ada di kota.

Mendengar informasi itu, sang khalifah tertegun, lalu memerintahkan agar si orang Badui itu dibawa menghadap. Ketika si orang Badui hadir, ia menanyakan tentang kondisinya, maka ia pun menceritakan kisahnya dengan sang menteri dan kesepakatan yang dibuat bersamanya sekali pun ia tidak tahu menahu apa urusannya. Dan, ternyata apa yang dilakukannya terhadap dirinya itu, tidak lain hanyalah siasat licik sang menteri dan kedengkiannya terhadapnya.

Lalu si orang Badui ini memberitahukan kepada khalifah perihal undangan sang menteri kepadanya untuk makan-makan di rumahnya, termasuk menyantap banyak bawang merah dan apa saja yang terjadi di sana. Ia berkata, “Wahai Amirul Mukminin, Allah telah membunuh dengki, alangkah adilnya Dia! Ia (dengki) memulainya dengan si pemilik (tuan)-nya lalu membunuhnya.”

Setelah peristiwa itu, si orang Badui dibebastugaskan dari tugas terdahulu dan diangkat menjadi menteri. Yah, sang menteri telah beristirahat bersama kedengkiannya.!! (Nihaayah azh-Zhaalimiin karya Ibrahim bin ‘Abdullah al-Hazimy, Juz 2, hal.89-92, www.alsofwah.or.id )

Kisah di atas menunjukkan akibat buruk yang menimpa orang yang memiliki dengki (hasad). Ia pun bisa kena batunya karena sifat dengkinya sendiri. Dengki ini pun mudah terjadi jika satu jenis profesi, sama-sama pembantu raja misalnya, atau sama-sama pedagang. Namun jarang sekali dengki terjadi pada orang yang berbeda profesi. Jarang pedagang bakso dengki pada seorang mahasiswa, dst.

‘Umar bin al-Khaththab radhiyallahu 'anhu berkata, “Cukup sebagai bukti si pendengki terhadapmu manakala ia merasa gundah di saat kamu bahagia."

Kata Ibnu Taimiyah, “Hasad adalah sekedar benci dan tidak suka terhadap kebaikan yang ada pada orang lain yang ia lihat.”

“Janganlah kalian saling hasad (iri), janganlah kalian saling membenci, janganlah kalian saling membelakangi (saling mendiamkan/ menghajr). Jadilah kalian bersaudara, wahai hamba Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

www.rumaysho.com 

Jadi...JANGAN PELIHARA DENGKI...!

“Janganlah kamu langgar perintah ALLAH dalam rangka membalas keburukan orang lain kepadamu, namun tetaplah taat pada perintah ALLAH saat orang lain melakukan keburukan kepadamu”.



Read more.... Akibat Dengki

15 Mar 2012

KEUTAMAAN SEDEKAH DI HARI JUMAT

Keutamaan shadaqah di sisi Allah Ta’ala itu sangat agung sekali dan pahalanya pun demikian besar. Allah Ta’ala berfirman:
مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan harta-nya di jalan Allah), maka Allah akan melipat-gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak...” [Al-Baqarah: 245]

Dan dalam kitab ash-Shahiihain disebutkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ وَلاَ يَقْبَلُ اللهُ إِلاَّ الطَّيِّبَ، وَإِنَّ اللهَ يَتَقَبَّلُهَا بِيَمِينِهِ ثُمَّ يُرَبِّيهَا لِصَاحِبِهِ كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الْجَبَلِ.

“Barangsiapa bershadaqah senilai biji kurma dari hasil usaha yang baik, dan Allah tidak akan menerima kecuali yang baik, maka sesungguhnya Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya, untuk kemudian Dia kembangkan bagi pelakunya sebagaimana salah seorang di antara kalian memelihara anak kuda sehingga menjadi seperti gunung (besar dan kuat).” [1]


Ketahuilah -semoga Allah memberimu jalan petunjuk untuk mentaati-Nya- bahwa umat ma-nusia akan berdiri pada hari Penghimpunan di alam mahsyar di bawah terik matahari yang sangat panas, di mana matahari sangat dekat sekali dengan kepala, hari pun sangat panjang, di mana satu hari sama dengan seribu tahun berdasarkan hitungan kalian, dengan berbagai kejadian yang dahsyat, juga hal-hal yang mengerikan, menakutkan, lagi mengkhawatirkan.

Seandainya engkau mengetahui hari Kiamat dengan berbagai kejadiannya,
Pastilah engkau akan lari menjauh dari keluarga dan juga dari tempat tinggal.
Hari yang begitu panas yang panasnya mengelilingi semua
Makhluk, sehingga tersebar luar dengan kejadiannya yang luar biasa.
Hari di mana langit pecah dengan kejadiannya,
Dan anak-anak pun menjadi beruban.

Pada hari yang menakutkan itu, engkau akan melihat orang-orang yang bershadaqah berdiri di bawah naungan shadaqah-shadaqah yang pernah mereka keluarkan di dunia. Telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad rahimahullah dengan sanad yang shahih:
عَنْ يَزِيدِ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ يُحَدِّثُ أَنَّ أَبَا الْخَيْرِ حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُـولَ اللهِ يَقُولُ: كُلُّ امْرِئٍ فِـي ظِلِّ صَدَقَتِهِ حَتَّى يُفْصَلَ بَيْنَ النَّاسِ.

“Dari Yazid bin Abu Habib, dia memberi-tahu bahwa Abu al-Khair telah menyampai-kan kepadanya bahwa dia pernah mendengar ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiyallahu 'anhu, dia berkata, aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ‘Setiap orang berada di bawah naungan sha-daqahnya sehingga diadili di antara umat manusia.’”

Yazid mengatakan, “Tidak ada satu hari pun berlalu dari Abu Khair, melainkan dia selalu bershadaqah meski hanya dengan sepotong kue, bawang, atau yang lainnya.” [2]

Dan dalam riwayat Ibnu Khuzaimah disebutkan:
ظِلُّ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَمَةِ صَدَقَتُهُ.

“Naungan orang mukmin pada hari Kiamat kelak adalah shadaqahnya.” [3]

Dan menurut riwayat ath-Thabrani dan al-Baihaqi, dari ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya shadaqah itu dapat memadamkan panas kuburan dari penghuninya. Dan sesungguhnya orang mukmin pada hari Kiamat kelak akan bernaung di bawah naungan shadaqahnya.” [4]

‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu 'anhu mengatakan, “Pernah dikatakan kepadaku bahwa seluruh amal perbuatan akan merasa bangga sehingga shada-qah akan berkata, ‘Aku yang lebih utama dari kalian.’” [5]

Ini salah satu bagian dari keutamaan shadaqah pada setiap harinya. Sedangkan shadaqah pada hari Jum’at memiliki keutamaan khusus dari hari-hari lainnya.

Telah diriwayatkan oleh Imam ‘Abdurrazzaq ash-Shan’ani rahimahullah dari Imam Sufyan ats-Tsauri, dari Mansur, dari Mujahid, dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu 'anhuma, dia berkata, Abu Hurairah dan Ka’ab pernah berkumpul. Lalu Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu berkata, “Sesungguhnya pada hari Jum’at itu terdapat satu waktu yang tidaklah seorang muslim bertepatan dengannya dalam keadaan memohon kebaikan kepada Allah Ta’ala melainkan Dia akan men-datangkan kebaikan itu kepadanya.”

Maka Ka’ab Radhiyallahu 'anhu berkata, “Maukah engkau aku beritahu kepadamu tentang hari Jum’at? Jika hari Jum’at tiba, maka langit, bumi, daratan, lautan, pohon, lembah, air, dan makhluk secara keseluruhan akan panik, kecuali anak Adam (umat manusia) dan syaitan. Dan para Malaikat berkeliling mengitari pintu-pintu masjid untuk mencatat orang-orang yang datang berurutan. Dan jika khatib telah naik mimbar, maka mereka pun menutup buku lembaran-lembaran mereka.

Dan merupakan kewajiban bagi setiap orang yang sudah baligh untuk mandi seperti mandi janabah. Dan tidak ada matahari yang terbit dan terbenam pada suatu hari yang lebih afdhal dari hari Jum’at, dan shadaqah pada hari itu lebih agung daripada hari-hari lainnya.”

Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu 'anhuma mengatakan, “Ini Hadits Abu Hurairah dan Ka’ab. Saya sendiri berpendapat, ‘Jika keluarganya memiliki minyak wangi,
maka hendaklah dia memakainya pada hari itu.’”[6]

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya shadaqah pada hari Jum’at itu memiliki kelebihan dari hari-hari lainnya. Shadaqah pada hari itu dibandingkan dengan hari-hari lainnya dalam sepekan, seperti shadaqah pada bulan Ramadhan jika dibandingkan dengan seluruh bulan lainnya.” [7]

Lebih lanjut, Ibnul Qayyim juga mengatakan, “Aku pernah menyaksikan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, semoga Allah menyucikan ruhnya, jika berangkat menunaikan shalat Jum’at membawa apa yang terdapat di rumahnya, baik itu roti atau yang lainnya untuk dia shadaqahkan selama dalam perjalanannya itu secara sembunyi-sembunyi.”

Aku pun, lanjut Ibnul Qayyim, pernah mendengarnya mengatakan, “Jika Allah telah memerintahkan kepada kita untuk bershadaqah di hadapan seruan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka shadaqah di hadapan seruan Allah Ta’ala jelas lebih afdhal dan lebih utama fadhilahnya.”[8]

_________________________

[1]. Shahih: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 1410 dan 7430) dan Muslim (no. 1014).
[2]. Shahih: Diriwayatkan oleh Imam Ahmad (IV/148) dengan sanad yang shahih dan dinilai shahih oleh al-Albani di dalam kitab Shahiih at-Targhiib (no. 872).
[3]. Hasan: Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dan dinilai shahih oleh al-Albani di dalam kitab Shahiih at-Targhiib (no. 872).
[4]. Hasan: Diriwayatkan oleh ath-Thabrani di dalam kitab al-Kabiir, dan al-Baihaqi dan dinilai hasan oleh al-Albani di dalam kitab Shahiih at-Targhiib (no. 873).
[5]. Hasan: Dinilai shahih oleh al-Hakim yang disepakati oleh adz-Dzahabi (I/416). Dan al-Albani di dalam kitab Shahiih at-Targhiib (no. 878).
[6]. Shahih: Diriwayatkan oleh ‘Abdurrazzaq (no. 5558), disebutkan oleh Ibnul Qayyim di dalam kitab Zaadul Ma’aad (I/407) dari Ahmad Ibnu Zuhair bin Harb, “Ayahku memberitahu kami, ia berkata, “Jarir memberitahu kami dari Manshur.”
[7]. Zaadul Ma’aad (I/407).
[8]. Zaadul Ma’aad (I/407).

[sumber : iloveAllaah.com]
 

Read more.... KEUTAMAAN SEDEKAH DI HARI JUMAT

1 Okt 2011

Jangan Raih Kesuksesan Yang Tidak Sukses


EBOOK yang sangat direkomendasikan :
"Jangan Raih Kesuksesan Yang Tidak Sukses" (JRKYTS)
Harga E-book : Rp. 25.000
Uuntuk Harga Versi Cetak sekitar 40rb diluar ongkos kirim, insya Allah mulai dicetak Januari 2012

Daftar isi ebook JRKYTS edisi REVISI :
1. Kata Pengantar
2. Bid’ah Apanya?
3. Siapa Suruh Anda Sukses? 
4. So, Mana yang Lebih penting?
5. Kalau Punya Utang, Jangan Dipikirkan!
6. Jangan Fokus Kepada Masalah!
7. Jangan Fokus Kepada Solusi, Why?
8. Jangan Bereskan Masalah Anda!
9. Jangan Suka Main Tangan Ketika Mengubah Dunia!
10. Bukan Mencari Guru atau Mencari Nilai, tapi Mencari Ilmu
11. Permainan di Dalam Permainan 
12. Kemaksiatan yang Dianggap kesuksesan
13. Berpikir Positif kok Malah Negatif
14. Bukan Hasilnya, Tapi Niat dan Prosesnya
15. Jangan Gampang Kasihan
16. Lo-gika yang Bikin Loe-gila
17. Mengenal Tujuh Level Kecerdasan (SEI)
18. Mendeteksi Sang Penghalang Kesuksesan Sejati 
19. Empat Cara Melawan Mental Block Sang Kenangan
20. Anda Bukanlah yang Anda Pikirkan
21. Anda Bukanlah yang Anda Yakini
22. Anda Bukanlah Tuhan
23. Keyakinan, Fuad, Batin, dan Bawah Sadar
24. Okir vs Okan 
25. Lalu, Siapakah Anda?
26. Memiliki Impian itu Bikin Susah Saja?
27. Jangan Gantungkan Cita-Citamu Setinggi Langit
28. Kalau Perlu, Hancurkan Impianmu itu 
29. Keinginan, Kebutuhan, dan Tawakkal 
30. Semangat dan Motivasi Palsu 
31. Sel Spermatozoa dan Motivasi yang Kurang Pas
32. Ingin Sukses, tapi gak Mau Bayar
33. Otak yang Ketagihan Sukses Palsu
34. Maka Simpanlah Otakmu di Lutut!
35. Otak Tengah yang Mana?
36. Iblis pun Tak Berani Menjadi Tuhan 
37. Kok Malah Bertuhan Kepada Iblis? 
38. Menuhankan Waktu 
39. Antara Sihir dan Sains 
40. Menyikapi Frekuensi Impian, Cinta, Pelet, dan Santet
41. So, Jangan Merasa Membutuhkan Uang  
42. Mengenal Teknik Satu Jengkal 
43. Terapi Teknik Menidurkan
44. Keuntungan dan Bahaya Hypnosis 
45. Ikhlas yang Tidak Ikhlas
46. Dua Model Ketenangan
47. LoU vs LoA
48. Jangan Analisa Rezeki Allah
49. Tambah Dalam lagi, LoU vs LoA
50. Ar-Rahmaan dan Ar-Rahiim, Mengapa Harus LoU?
51. Hidayah dan Taufik, Ar-Rahmaan dan Ar-Rahiim
52. Terapi Impian Metode SEI
53. Antara Sunnatullah, Takdir, Syari’ah, dan Hasil Akhir 
54. Tiga Ruang Dada 
55. Terikat Dunia 3-ta 
56. Melepas Ruang dan Waktu dengan Sabar dan Syukur 
57. Dilihat-Nya, Tafakur Cinta di Ruang Tenang 
58. Kata Siapa “Setelah Kesulitan ada Kemudahan”?
59. Kata Siapa “Hidup bagaikan Roda, Kadang di Atas dan Kadang di Bawah”?
60. Memperbaharui Syahadat Cinta Sejati  
61. Membenahi Niat 
62. Kesimpulan 1, Sebuah Autokritik 
63. Kesimpulan 2, Resep Kebahagiaan dan Kesuksesan  
64. Kesimpulan 3, Awalilah dari Akhir
65. Penutup

Pendapat Para Pakar Muda di bidang SDM tentang buku JRKYTS :

Endorsment 1

“Meski ada pendapatnya yang tidak saya setuju, saya benar-benar tercerahkan dengan buku ini. Jiwa saya menemukan ‘Aha’, pikiran saya menemukan ‘Kalau Begitu...’, perasaan saya Senang, Puas, dan Bahagia. Terimaksih Kang Zain.” (Supardi Lee, Pengusaha, Motivator Nasional, Penulis, dan Pengisi Trijaya FM).

Endorsment 2

"Anda sudah mengenal apa itu motivasi dan pengembangan diri. Buku ini melangkah lebih tinggi lagi, membawa Anda ke tingkatan meta-motivasi dan meta-pengembangan diri. Buku ini mengingatkan kita untuk mengembalikan apapun fenomena tentang diri kepada sang Pencipta dan sang Pemilik diri. Sebab kehidupan, adalah tentang penyembahan kepada Allah SWT. Maka buku ini, pantas dan penting mendampingi koleksi motivasi dan pengembangan diri Anda. Insya Allah." (Ikhwan Sopa, Master Coach MPdP, Master Trainer E.D.A.N., Penulis "Manajemen Pikiran dan Perasaan).

Endorsment 3

“Sebuah buku yang mampu mengantarkan pembaca pada kekuatan sukses sugesti yang benar dengan cara yang benar. Anda akan berkata ‘Wahai Masalah, Allah itu Maha Besar’, dan meninggalkan kata ‘Wahai Allah, masalahku sangat besar’.”  (Aris Ahmad Jaya, Mr. Sugesti Indonesia, Penulus Buku Best Seller ’30 Hari Mencari Jati Diri’).

Endorsment 4

“Gayanya ceplas ceplos, ngga semua orang bisa mencerna dan menerima ide dan penjelasan dalam buku ini. Tapi apapun itu, buku ini menjadi satu tambahan wawasan untuk saya pribadi dan para pembaca lainnya. Selamat Kang Zain, barakallah.” (Irma Rahayu, Soul Healer, Emotional Healing Indonesia).

Endorsment 5

“Jika Anda merasa ditampar, ditendang atau bahkan dipukuli ketika membaca buku ini, bersyukurlah. Semoga itu pertanda bahwa hati Anda masih hidup. Buku ini ibarat cermin, ketika Anda membacanya seolah-olah anda diajak untuk merapihkan dan membersihkan diri Anda. Buku ini mengajak Anda jujur dalam membenahi diri. Buku ini mengajak Anda merenung sambil tersenyum. Bagi Anda yang sedang menapaki tangga kesuksesan, buku ini harus Anda baca…!!!” (Arif Dahsyat, Direktur Sekolah Motivator Muda Indonesia, Ketua Gerakan Nasional Ayo Menulis Minimal 1 Buku dalam Hidupmu)

Endorsment 6

"Di Buku ini, poin penting yang sangat KLIK dengan pemahaman saya, yaitu ajakan untuk menjadi pribadi yang tenang dan damai. Dalam perspektif ilmu fisika quantum itu setara dengan mengakses zero point field yaitu sebuah medan dimana segala sesuatu yang "ada" di situ bergerak di atas kecepatan cahaya dan menembus ruang waktu. Zero point field ini sebenarnya bukan ruang kosong. Ia ibarat sebuah aquarium yang kacanya sangat bening dan berisi air yang sangat jernih sehingga kita menyangka di dalam aquarium itu kosong. Secara ilmiah, siapapun yang bisa mengakses zero point field akan menjadi pribadi yang sangat luar biasa. Buku ini judulnya bukan ilmu fisika quantum namun hakikatnya ilmu fisika quantum. KEREN !!!" (ARIF RH, Penulis buku THE POWER OF MIND; MEMBONGKAR RAHASIA KEKUATAN PIKIRAN EMOSI DAN ALAM SEMESTA, dan Master Trainer "Welcome To Quantum World; Menyelami Rahasia Diri Manusia dan Alam Semesta, Menyadari Hakikat Kehidupan")

Endorsment 7

Mantap, buku yang tidak hanya mencerahkan dari sisi spiritual, tetapi juga dari sisi sosial.  Bahwa HIKMAH adalah milik ummat Islam yang hilang, dan jika kita menemukannya maka kita berhak mengambilnya. Namun demikian, alangkah lebih baik ketimbang mencari dan mendapatkan barang yang hilang, sebaiknya kita fokus pada yang barang yang sudah ada dan kita miliki saat ini. Mencari dan mendapatkan barang yang hilang merupakan hak kita, tetapi kewajiban kita yang utama adalah mengeksplorasi barang yang sudah di tangan dan jelas – jelas kelihatan di depan mata. (Hari ‘Soul’ Putra, Soul Motivator, CEO Sa’i Center, Praktisi P3K-Pertolongan Pertama Pada Kehidupan-  www.p3kcheckup.com )

Endorsment 8

Membaca buku  ini, jadi tersadar akan banyak hal yang dilakukan namun tidak menyertakan Sang Ilahi dalam prosesnya. Walaupun dalam beberapa kajian terasa terlalu 'LEBAY' terutama saat membahas ilmu-ilmu barat, namun saya kira beliau memiliki maksud yang baik. Walaupun terkesan ada ‘Judgement terlalu dini’ pada pihak lain, tapi saya yakin kelanjutan silaturahmi antar Praktisi tetap utuh dan terjaga. Dan, sebagai seorang pejuang, Kang Zain adalah seorang pemberani yang berjuang demi perubahan karena-Nya. Selamat Kang Zain, Anda memang Provokator Sejati! (Fahmy Terapis Gaul, Founder and Master Trainer EFT Revolution, Trainer, Healer,Pembelajar Pengembangan Diri dan Pakar Penyembuhan Patah Hati).

Endorsment 9

“Saya terkejut dengan ide-ide 'provokatif' yang disampaikan di buku ini ttg kesuksesan krn begitu banyak hal yg frontal diungkap pada buku ini. Tapi inilah kesuksesan yg anda butuhkan. Bukan hanya anda, bahkan seluruh motivator harus baca buku ini!!” (Archan Sang Provokator, - CEO SPIN Inc., Pendiri Akademi Motivator BINTANG REVOLUSI, Presiden Komunitas Motivasi Pemuda Indonesia, Penggagas Gerakan IndONEsia Berkarakter.)

Endorsment 10

“....SUBHANALLAH....Buku dengan gaya bahasa yang mudah dipahami, nikmat dibaca, bergizi & bisa men TRANSFORMASI dari KESUKSESAN Semu menuju KESUKSESAN HAKIKI......Bacalah anda akan merasakan TRANSFORMASI.....” (Dudi "Motivator Transformasi" Mardiyansyah, Penulis 3 buku, President HRNLP Indonesia, International NLP Coach & Trainer. Founder www.TransformerIndonesia.Com & www.hrnlp.com)

Endorsment 11

"Sebetulnya saya tidak setuju dengan istilah bid'ah kesuksesan, tapi setelah saya baca isinya, ternyata maksud dari Kang Zain adalah bahwa kesuksesan sejati itu tidak seperti yang dipahami sebagai hasil kreasi baru (pengganti istilah bid'ah) kebanyakan orang barat saat ini, lalu seperti apa? Bacalah buku ini.” (Anas Rumahbaca, Penulis, Guru, Blogger)

Endorsment 12

"Sepertinya Kita perlu redefinisi makna sukses setelah membaca Buku ini. Tak dipungkiri, orang lain sering melihat kesuksesan seseorang itu lebih kepada kedudukan / jabatan dan materi yang diperoleh daripada kebahagiaan / ketenangan yang dirasakan. Adalah lebih penting mengetahui kemana kita berjalan daripada kita tahu sekedar sedang berjalan? Buku ini juga mengajak kita belajar kritis dan mengkritisi logika yang selama ini terbilang cukup mapan. Dan hasilnya kadang saya dibuat kaget karena Lo-gika tersebut bisa menjadi Loe-gila" (Deden Wahyudin, SE - Pegawai Perum Jamkrindo dan Pengelola Page Beranda Kita).

Endorsment 13

"Saya sangat tidak menyarankan buku ini untuk dibaca oleh mereka yang masih bersikeras dengan arti dari kesuksesan yang selama ini digembar-gemborkan, dengan membaca buku ini kita diajak untuk merubah paradigma sekaligus melampaui kesuksesan itu sendiri , inilah manual book menuju kesuksesan sejati" (Rizal Sastrapraja, Sang Ubaru, make ur mind like a rocker, Trainer and Creator of GiriPraja Consulting)

Endorsment 14

"Bacalah buku ini dengan hati, karena beberapa poin bisa jadi terkesan kontroversi dengan ilmu kesuksesan dan pengembangan diri yang Anda ketahui selama ini. Selebihnya banyak hal yang mencerahkan, Anda akan dibimbing dalam perjalanan meraih kesuksesan melalui kesadaran bahwa kita ber-Tuhan." (M. Gunarsah, Penulis dan Co-Facilitator Emotional Healing Indonesia TM)

Endorsment 15

"Ketika banyak dari kita mengalami kekosongan jiwa, keringnya ruhani, atau hampanya hidup, maka buku ini cocok untuk menjadi penawarnya. Kang Zain dengan apik menuntun kita untuk merangkai puzzle-puzzle kesadaran yang telah lama terserak. Pembahasan yang mudah dicerna adalah salah satu keistimewaannya. Bacalah buku ini, otomatis kita akan bertafakur, memasuki suatu 'dunia' yang jarang manusia sentuh namun seluruh manusia sangat merindukannya.." (Muhammad Maula Nurudin Alhaq, Pengusaha Muda, Penulis, dan Pemerhati Metafisika)

From : cahaya-semesta.com
Read more.... Jangan Raih Kesuksesan Yang Tidak Sukses

9 Sep 2011

Resep Kebahagiaan dan Kesuksesan
















Ringankan hidupmu dengan cara menerima beban yang ada,
Ikatlah hasratmu dengan cara melepaskannya,
Marahlah pada sesama dengan cara memaafkannya,
Isilah wawasanmu dengan cara mengosongkan kehebatanmu,
Yakinlah atas azammu dengan cara berserah diri padaNya

Dapatkan yang terbaik dengan cara Memberikan yang terbaik,
Kritiklah orang lain dengan cara istighfar, introspeksi, dan memperbaiki diri sendiri,
Kecilkan masalahmu dengan cara membesarkan Allah,
Cintai yang bukan mahrommu dengan cara mencintai mahrommu karena Allah...


Begadanglah dengan cara Sholat Tahajud yang nikmat...
Redakan emosimu dengan cara Tilawah Quran yang tartil sepenuh hati,
Kayakan dirimu dengan cara Sedekah yang tak kau hitung-hitung balasannya

Kejarlah makhluk dengan cara membiarkannya berlari,
Kejarlah dunia dengan cara mengejar akhirat,
Kejarlah akhirat dengan cara mengejar Tuhan,
Kejarlah Tuhan dengan cara-Nya,
Kejarlah kehidupan dengan cara siap menerima kematian,
Kejarlah kuantitas dengan cara memperbaiki kualitas,

Kejarlah jodoh dengan cara mempersiapkan diri :
Siap menerima kekurangannya
Siap menerima perbedaan
Siap menerima kritikannya

Pintarkan otakmu dengan cara membersihkan hatimu,
Marketingkan produkmu dengan cara memarketingkan dirimu di hadapan Allah SWT...

Aturlah anakmu...Aturlah istrimu... Aturlah anak buahmu..Aturlah umatmu...Aturlah semestamu...dengan cara :
"jangan pernah mengatur mereka, kecuali sekedar taushiyah dan peringatan saja, sebab hanya yang Maha Mengatur kehidupan ini yang dapat memberikan hidayah kepada mereka, dan kepadamu..."

Mohon maaf lahir bathin untuk semua sahabat yang membaca note ini :)


Wallahu a'lam
by: KZ (www.cahaya-semesta.com)





Read more.... Resep Kebahagiaan dan Kesuksesan

12 Jul 2011

Keberkahan di Pagi Hari

Islam ternyata sangat peduli dengan dinamika dan semangat beraktivitas di awal waktu. Setiap hari selalu diawali dengan datangnya waktu pagi. Waktu pagi merupakan waktu istimewa. Ia selalu diasosiasikan sebagai simbol kegairahan, kesegaran dan semangat. Barangsiapa merasakan udara pagi niscaya dia akan mengatakan bahwa itulah saat paling segar alias fresh sepanjang hari. Pagi sering dikaitkan dengan harapan dan optimisme. Pagi sering dikaitkan dengan keberhasilan dan sukses. Sehingga dalam peradaban barat-pun dikenal suatu pepatah berbunyi: ”The early bird catches the worm.” (Burung yang terbang di pagi harilah yang bakal berhasil menangkap cacing).

Dalam sebuah hadits ternyata Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam juga memberi perhatian kepada waktu pagi. Sehingga di dalam hadits tersebut beliau mendoakan agar ummat Islam peduli dan mengoptimalkan waktu spesial dan berharga ini.

Nabi shollallahu ’alaih wa sallam berdoa: “Ya Allah, berkahilah ummatku di pagi hari.” Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam biasa mengirim sariyyah atau pasukan perang di awal pagi dan Sakhru merupakan seorang pedagang, ia biasa mengantar kafilah dagangnya di awal pagi sehingga ia sejahtera dan hartanya bertambah.” (HR Abu Dawud 2239)

Melalui doa di atas Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam ingin melihat umatnya menjadi kumpulan manusia yang gemar beraktifitas di awal waktu. Dan hanya mereka yang sungguh-sungguh mengharapkan keberhasilan dan keberkahan-lah yang bakal sanggup berpagi-pagi dalam kesibukan beraktifitas. Oleh karenanya, saudaraku, janganlah kita kecewakan Nabi kita. Janganlah kita jadikan doa beliau tidak terwujud. Marilah kita menjadi ummat yang pandai bersyukur dengan adanya waktu pagi.  Marilah kita me-manage jadwal kehidupan kita sehingga di waktu pagi kita senantiasa dilimpahkan berkah karena kita didapati Allah dalam keadaan ber’amal.

Janganlah kita menjadi seperti sebagian orang di muka bumi yang membiarkan waktu pagi berlalu begitu saja dengan aktifitas tidak produktif, seperti tidur misalnya. Biasanya mereka yang mengisi waktu pagi dengan tidur menjadi fihak yang sering kalah dan merugi. Bagaimana tidak kalah dan merugi? Pagi merupakan waktu yang paling segar dan penuh gairah... Bila di saat paling baik saja seseorang sudah tidak produktif, bagaimana ia bisa diharapkan akan sukses beraktifitas di waktu-waktu lainnya yang kualitasnya tidak lebih baik dari waktu pagi hari...???

Maka, di antara kiat-kiat agar insyaAllah kita selalu memperoleh keberkahan di pagi hari adalah:

Pertama, jangan biasakan begadang di malam hari. Usahakanlah agar setiap malam kita bersegera tidur malam. Idealnya kita jangan tidur malam melebihi jam sepuluh malam. Kalaupun banyak tugas, maka pastikan mulai tidur  jangan lebih lambat dari jam sebelas. Kalaupun tugas sedemikian bertumpuknya, maka pastikan bahwa pukul duabelas tengah malam merupakan batas akhir kita masih bangun.



Kedua, pastikan bahwa sedapat mungkin kita bisa bangun di tengah malam sebelum azan Subuh untuk mengerjakan sholat tahajjud dan witir. Idealnya kita selalu berusaha untuk sholat malam sebagaimana Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam, yaitu sebanyak delapan rakaat tahajjud dan tiga rakaat witir. Namun jika tidak tercapai, maka kurangilah jumlah rakaatnya sesuai kesanggupan fisik dan ruhani sehingga minimal dua rakaat tahjjud dan satu rakaat witir. Tapi ingat, ini hanya dikerjakan bila kita terpaksa karena tidur terlalu  larut malam mendekati jam duabelas malam.  Yang jelas, usahakanlah setiap malam agar kita selalu bisa melaksanakan sholat malam (tahjjud plus witir). Karena Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menjamin bahwa orang yang menyempatkan diri untuk bangun malam dan sholat malam, maka ia bakal memperoleh semangat dan kesegaran di pagi harinya. Dan sebaliknya, barangsiapa yang tidak menyempatkan diri untuk bangun dan sholat malam, maka di pagi hari ia bakal memiliki perasaan buruk dan  malas.

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu bahwa Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Syetan akan mengikat tengkuk salah seorang di antara kamu apabila ia tidur dengan tiga ikatan. Syetan men-stempel setiap simpul ikatan atas kalian dengan mengucapkan: Bagimu malam yang panjang maka tidurlah. Apabila ia bangun dan berdzikir kepada Allah ta’aala maka terbukalah satu ikatan. Apabila ia wudhu, terbuka pula satu ikatan. Apabila ia sholat, terbukalah satu ikatan. Maka, di pagi hari ia penuh semangat dan segar. Jika tidak, niscaya di pagi hari perasaannya buruk dan malas.” (HR Bukhary 4/310)

Ketiga, pastikan diri tidak kesiangan sholat subuh. Dan khusus bagi kaum pria usahakanlah untuk sholat subuh berjamaah di masjid. Sebab sholat subuh berjamaah di masjid merupakan sarana untuk membersihkan hati dari penyakit kemunafikan.

Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Sesungguhnya sholat yang paling berat bagi kaum munafik adalah sholat isya dan subuh (berjamaah di masjid). Andai mereka tahu apa manfaat di dalam keduanya niscaya mereka akan mendatanginya walaupun harus merangkak-rangkak.  (HR Muslim 2/123)

”Dan sungguh dahulu pada masa Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam tiada seorang tertinggal dari sholat berjama’ah kecuali orang-orang munafiq yang terang kemunafiqannya.” (HR Muslim 3/387)

Keempat, janganlah tidur sesudah sholat subuh. Segeralah isi waktu dengan sebaik-baiknya. Entah itu dengan bersegera membaca wirid atau ma’tsurat pagi atau apapun kegiatan bermanfaat lainnya. Barangkali bisa membaca buku, berolah-raga atau menulis buku atau bahkan berdagang sebagaimana kebiasaan sahabat Sakhru bin Wada’ah. Orang yang tidur di waktu pagi berarti menyengaja dirinya tidak menjadi bagian dari umat Islam yang didoakan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam memperoleh berkah Allah di pagi hari. Ia menyia-nyiakan kesempatan berharga. Pagi merupakan saat paling berkualitas sepanjang hari. Alangkah naifnya orang yang sengaja membiarkan waktu pagi berlalu begitu saja tanpa aktifitas bermanfaat dan produktif. Tak heran bila Nabi shollallahu ’alaih wa sallam justru memobilisasi pasukan perangnya untuk berjihad fi sabilillah senantiasa di awal hari yakni di waktu pagi sehingga fihak musuh terkejut dan tidak siap menghadapinya.

Sumber: Ustz. Yusuf Mansur Network
Read more.... Keberkahan di Pagi Hari

8 Apr 2011

Ajaklah Hatimu Bicara


Ketika dirimu gelisah...
Sentuhlah hatimu dgn lantunan ayat2 cinta dalam kitab suci Al-qur'an.

Ketika kau lemah...
Rangkum kembali makna-makna kebersamaan
bersama saudara-saudaramu agar saling menguatkan.

Ketika kau lelah dan mulai putus asa...
Maka Allah swt akan tersenyum padamu...
YAKINLAH tiada usaha halal yg sia-sia.


Ketika peluh & kerja tak dihargai...
Maka ingatlah saat itu kita sedang belajar tentang KETULUSAN.

Ketika usaha keras kita dinilai sia-sia oleh orang lain...
Maka saat itu kita sedang memaknai KEIKHLASAN.

Ketika hati terluka dalam karena tuduhan atas hal yang tak pernah kita lakukan...
Maka saat itu kita sedang belajar tentang MEMAAFKAN.

Ketika lelah mendera & kecewa menerpa...
Maka saat itu kita sedang belajar memaknai tentang arti KESUNGGUHAN.

Ketika sepi menyergap & sendiri membulat dalam keramaian...
Maka saat itu kita sedang memberi makna tentang KETANGGUHAN.

Ketika kita harus membayar biaya yang sebenarnya tak perlu kita tanggung,
Maka saat itu kita sedang belajar tentang KEMURAHHATIAN.

Bersama kesulitan ada kemudahan...Bersama Kesulitan ada kemudahan...
Jangan pernah merugikan & menyakiti org lain.
Allah maha meliihat & mendengar rintihan hatimu: BERDOALAH.

Tetap semangat, sabar, tersenyum...
Dan Terus belajar..!! Karena kamu sedang menimba ilmu di Universitas KEHIDUPAN!

Dia menaruhmu di tempat yang sekarang, bukan karena kebetulan..!!
Ada maksud yg TERINDAH di setiap rencanaNya..!! Bergembiralah !!

Ingatlah ALLAH SWT di saat lapangmu
ALLAH SWT akan mengingatmu di saat sempitmu

فَاصبِر لِحُكمِ رَبِّكَ وَلا تَكُن كَصاحِبِ الحوتِ إِذ نادىٰ وَهُوَ مَكظومٌ
Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti orang (Yunus) yang berada dalam (perut) ikan ketika ia berdoa sedang ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya).(Al Qalam : 48)


Wassalam...
Read more.... Ajaklah Hatimu Bicara

7 Apr 2011

Hakikat SebuahKecantikan

Janganlah kalian melihat wanita dari sisi kecantikannya saja.
Karena kecantikan bukanlah segala-galanya. Betapa banyak
dibalik kecantikannya, ternyata dia wanita yang lancang lidahnya,
suka menyebarkan rahasia dan rambut suaminya cepat beruban
karena tingkah lakunya.

Kalau telah menikah dengannya dan punya anak, dia khawatir
mereka akan disia-siakan kalau menceraikannya. Terkadang dia
tidak perduli terhadap semua itu, maka dia ceraikan istrinya
demi ketenangan dirinya walaupun yang lainnya tersia-sia.

Lalu apakah yang akan dipetik dari kecantikan seperti ini,..?


Kemudian yang namanya kecantikan adalah relatif;
berbeda-beda menurut pandangan manusia. Seorang wanita
yang cantik menurut sebagian orang, tidaklah demikian menurut
sebagian yang lainnya. Begitu pula sebaliknya.

Betapa banyak wanita yang dibuat cantik oleh akhlaknya,
kemuliaan leluhurnya, agamanya dan kasih sayangnya
terhadap suami. Maka wanita tersebut di sisi suaminya
lebih mahal dari pada dunia.

Betapa banyak lelaki yang mencintai seorang wanita
yang tidak begitu cantik, tetapi menurutnya, dia merupakan
wanita yang paling cantik.

Dikisahkan dari Isma’il bin Jami’ bahwa dia menikah dengan
perempuan hitam bernama Maryam, bekas budak milik suatu kaum.
Setelah dia memiliki kedudukan yang dekat dengan Khalifah Ar-Rasyid,
dia merasa rindu dengan si hitam tersebut-padahal dia dalam keadaan safar.

Maka dia pun berkata menyebut-nyebutnya, menyebutkan tempat
mencumbuinya dan tempat keduanya berkumpul padanya,

Apakah malamku di Qafaa Al Hasshah akan kembali
Di kubah yang penuh dengan lampu dan cahaya
Asap pedupaan terus membumbung dengan kayu gaharu
Laksana membumbungnya gelombang angin topan

Bau misik berhembus kepada kami melalui celah-celah baju tipisnya
Batang ‘Anbar semerbk bunga mawar di atas api bakarnya
Maryam berada di atas baju-baju yang halus
berkali-kali bernyanyi diiringi kecapi


Maka berkatalah Khalifah Ar-Rasyid -dan dia mendengar dendang
sya’irnya, “Celaka kamu, siapakah Maryammu yang kamu sifati
seperti bidadari?!!” Dia manjawab, “Istriku.” Lalu dia pun menyifatinya
dengan perkataan yang melebihi apa yang disifatkan dalam sya’irnya.

Maka Khalifah Ar-Rasyid mengirim utusan ke Hijaz, lalu
dibawalah wanita tersebut. Ternyata dia adalah wanita
hitam, tidak jelas bicaranya dan memiliki bibir sangat tebal.

Maka Ar-Rasyid berkata kepadanya, “Celaka kamu, inikah
Maryam yang penyebutannya melebihi dunia?” Dia menjawab
“Wahai tuanku, sesungguhnya ‘Umar bin Abi Rabi’ah berkata,

Mereka mentertawakan padahal mereka telah berkata padanya
Akan terlihat baik pada setiap mata yang dia cinta

Seorang anak muda mencintai wanita yang sudah tua,
kenapa hal ini terjadi? Maka dia berkata,

Aku telah mencintai wanita yang telah beruban dan besar anaknya
Manusia memiliki pendapat berbeda pada apa yang dicinta

Kenapa seorang wanita meninggalkan lelaki yang tampan,
cintanya diberikan kepada kepada seorang yang jelek?
Maka dia menjawab, “Selera tidak bisa memilih-milih.”
Kemudian bersenandung,

Jangan kau cela orang yang cinta karena seleranya
Setiap orang yang diperhamba akan dibebani oleh tuannya
Dia sangka kekasihnya tampan dan gagah
Walau sang kekasih dari bangsa kera

Yang lainpun berkata,

Aku tergila-gila karena cinta kepada seorang yang hitam hingga
Karena cinta padanya, kepada anjing hitam aku tergila-gila

Ketampanan dan kecantikan adalah perkara yang relatif.
Dan kami tidak menganggapnya sebagai perkara yang
ideal. Kami (tidak) mengatakan bahwa hal itu tidak
perlu, tapi yang kami maksud adalah bahwa hal itu
bukanlah segalanya.

Dan apa yang dikatakan kepada kaum lelaki tentang
hal ini, dikatakan pula kepada kaum wanita.
Bahwa ketampanan seseorang adalah terletak
pada akhlak dan baiknya dia dalam bergaul.

oleh Yusuf Mansur Network
Read more.... Hakikat SebuahKecantikan

25 Feb 2011

Kado Pernikahan

Munajat Ulang Tahun Pernikahan


Mengenang 8 tahun yang lalu…
Kita berdua telah melalui proses ta’aruf yang begitu singkat,
Saat dirimu berikrar untuk membina Rumah Tangga denganku…
Kusambut Bismillah…”Siap tidak siap, aku harus mempersiapkan diri…”

Alhamdulillah… Allah menjodohkan kita,
Dan menyatukan kita dalam mahligai pernikahan.
Masa pacaran setelah nikah, Sungguh Indah kita lalui bersama…
Betapa aku dan dirimu sangat bersyukur kepada Allah,
atas anugerah terbesar yang telah kita terima.
 

Ya Allah,
Aku bahagia.....
Engkau satukan dua jiwa dalam ikatan cinta, dari dua rusuk yang berbeda
Dua jiwa yang mencoba hidup sempurna tatkala sebagai anugrah
Dua jiwa yang berjanji dibawah pelangi surga, bersama meniti jalan di taman bunga
Dua jiwa yang mengharap belas kasih-Mu
Untuk dapat menghias pigura pada sebuah lentera

 
Di hari ulang tahun pernikahan kita.
Aku coba mohonkan pada Allah rangkaian keinginanku dalam wujud doa.
Sebagai "Kado Pernikahan Paling Indah Yang Diberikan Kepadaku."
Doa yang senantiasa orang-orang panjatkan untuk memulai hidup baru.
Semoga Allah mengijabahi pintaku, pinta kita. Aamiin.


Ya Allah,
Andai Kau berkenan, limpahkanlah rasa cinta kepada kami,
Yang Kau jadikan pengikat rindu Rasulullah dan Khadijah Al Qubro
Yang Kau jadikan mata air kasih sayang
Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az Zahra
Yang Kau jadikan penghias keluarga Nabi-Mu yang suci.

Ya Allah,
Andai semua itu tak layak bagi kami,
Maka cukupkanlah permohonan kami dengan ridho-Mu
Jadikanlah kami Suami & Istri yang saling mencintai dikala dekat,
Saling menjaga kehormatan dikala jauh,
Saling menghibur dikala duka,
Saling mengingatkan dikala bahagia,
Saling mendoakan dalam kebaikan dan ketaqwaan,
Serta saling menyempurnakan dalam peribadatan.

Ya Allah..
Sungguh Pernikahan itu tidak semudah yang diduga,
Juga tak sesulit yang masih ditakutkan bagi sebahagian orang.
Rintangan dan cobaan seakan menjadi bumbu dalam menjalin kasih.
Pernikahan yang tanpa ilmu berarti segera bersiaplah untuk mengarungi aneka derita, Namun Pernikahan dengan Ilmu akan menjadi Kebahagiaan Dunia Akhirat.

Ya Allah,
Sempurnakanlah kebahagiaan kami
Dengan menjadikan perkawinan kami ini sebagai ibadah kepada-Mu
Dan bukti ketaatan kami kepada sunnah Rasul-Mu.

Ya Allah…
Alhamdulillah...Setahun, dua tahun,..hingga saat ini,
Engkau telah mengijinkan kami mempunyai anak-anak yang manis dan lucu,
yang berarti bertambah lagi status Kami sebagai Abah dan Ummi bagi mereka...

Ya Allah…
Indahkanlah rumah kami dengan kalimat-kalimat-Mu yang suci.
Suburkanlah kami dengan keturunan yang membesarkan asma-Mu.
Penuhi kami dengan amal shaleh yang Engkau ridhai.
Jadikan mereka Yaa…Allah anak yang Sholeh dan teladan yang baik bagi manusia.

Ya Allah…
Damaikanlah pertengkaran di antara kami, pertautkan hati kami,
dan tunjukkan kepada kami jalan-jalan keselamatan.
Selamatkan kami dari kegelapan kepada cahaya.
Jauhkan kami dari kejelekan yang tampak dan tersembunyi.

Ya Allah…
Berkahilah pendengaran kami, penglihatan kami, hati kami, suami/isteri kami, keturunan kami dan ampunilah kami. Jadikanlah kami termasuk golongan orang-orang mukmin.

Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Amiin ya Robbal ‘alamin…

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda: “Diperlihatkan neraka kepadaku. Ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita yang kufur.” Ada yang bertanya kepada beliau: “Apakah para wanita itu kufur kepada ALLAH?” Beliau menjawab : “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang dari mereka satu masa, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata : Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu.” (HR. Al- Bukhari )

Na’udzubillahi min dzalik. Semoga hal seperti ini dapat aku jauhi. Dukung aku Mas untuk jadi istri yang baik bagimu. Aku memang bukan istri yang sempurna dan dirimu juga bukan suami yang sempurna, tetapi Allah telah memilihnya untuk menjadi pasangan hidupku dan juga Abah dari anak-anak yang aku lahirkan. Semoga inilah yang terbaik menurut Sang Maha Penentu Takdir. Amin


Berkasih sayang adalah akhlak yang mulia...

Selamat Atas Hari Pernikahan Kita Yang Ke-8
Barakallaahu wa barakah alaik..
Read more.... Kado Pernikahan

5 Feb 2011

Kata Hikmah Tentang Sabar

Rasanya tiada bosannya kita berbicara tentang sabar, karena kesabaran diperlukan dalam segala aspek kehidupan kita. Dan tiang Iman yang melekat kepada rasa optimisme ialah sabar. Tanpa kesabaran maka perasaan manusia akan setiap saat menjadi korban segala persoalan yang menghimpitnya. Demikian pula kesabaran selalu mengilhami penyair dan penulis cerita untuk mengapresiasikannya dalam bentuk Mutiara Hikmah.

Dalam tulisan ini akan dukutip beberapa kata hikmah dan pendapat ulama tentang kesabaran dan sejumlah hadist yang bertutur tentang kesabaran.Diantaranya adalah yang diriwayatkan Abdullah bin Mas'ud yang menuturkan bahwa rasulullah saw bersabda :
." kesabaran itu separuh Iman, dan keyakinan adalah Iman seluruhnya ."


Dalam hadist lain Rasulullah saw bersabda :
." Sabar dalam hubungannya dengan keimanan adalh ibarat kepala dengan tubuh ."

Aisyah binti Abu Bakar ash-Shiddiq ra berkata :
." Seandainya sabar itu berupa manusia, niscaya ia pemurah [dermawan] ."

Maksud pernyataan Aisyah ialah, bahwa kesabaran itu akan kembali pada orang yang bersabar dengan membawa kebajikan yang berlimpah. Demikain pulakeadaan orang demawan [pemurah].

Amirulmukminin Imam Ali bin abi Thalib -Karaama al-lah wajhah- mempunyai beragam pendapat tentang keistimewaan kesabaran dan anjuran untuk bersabar.
Berikut pendapat beliau :
* Malu adalah perhiasan, takwa adalah kemuliaan, dan sebaik-baiknya kendaraan adalah kesabaran

Sabar itu ada 3 macam :
- Sabar menhadapi musibah

- Sabar dalam menjalankan ketaatan

- Dan sabar untuk tidak melakukan perbuatan maksiat . dan yang terakhir ini lebih tinggi derajatnya dibanding dua bagian lainnya.

* Qana'ah adalah pedang yang tepat sasarannya, dan kesabaran adalah kendaraan yang tidak pernah jatuh tersungkur

* Sebaik-baiknya perbekalan adalah kesabaran menghadapi percobaan

* kesabaran adalah kunci kelapangan, dan bertawakkal kepada Allah swt adalah kesukacitaan.

* Menanti kesabaran dengan kesukacitaan adalah ibadah

* Singkirkanlah kedukacitaan darimu dengan " Azimat " dan keyakinan yang sebaik-baiknya

Hasan al Bashriy pernah memuji Imam Ali bin Abi Thalib -karaama al-lah wajhah-
* Ia tidak bodoh, dan kalau dibodoh-bodohin, ia menyantuni, ia tidak zalim, dan kalau dizalimi ia mengampuni, ia tidak bakhil dan kalau dunia bakhil kepadanya ia bersabar.

Imam hasan bin Ali al-Mujtaba ra berkata :
* Kami telah mencobanya, demikian pula orang lain mencobanya, ternyata kami tidak melihat keberadaannya lebih bermanfaat dsn krtidak beradaannya lebih berbahaya daripada kesabaran .

* Dengan kesabaran, banyak hal bisa diobati , sementara kesabaran tidak bisa diobati dengan selainnya.

Ahnaf bin Qaisterkenal sebagai lelaki paling penyantun dimasanya. Pada suatu hari, seorang laki-laki bertanya kepadanya " Bagaimana anda dapat menjadi orang penyantun ?"
Ahnaf menjawab , " Aku bukan penyantun, Aku hanyalah orang yang bersabar. Kesabaran itu memberikan manfaat terhadap sifatku dengan kesantuan "

Seorang sahabatnya bertanya, " Apakah yang lebih dekat dengan kekafiran ?"

Ia menjawab, " Orang yg sangat membutuhkan [fakir] tapi tidak memiliki kesabaran ."

Ibnu Sammak, ahli hikmah Arab berkata :
" Musibah itu satu. Jika orang yang tertimpa musibah berkeluh kesah dan tidak bersabar, musibah itu menjadi dua ."

Artinya, keluh kesah dan ketidak sabaran justru menambah musibah, pertama yang menimpanya, yaitu kehilangan pahala dari Allah swt yang sejatinya diberikan kepada orang-orang yang sabar.

Itabi berkata :
" Bersabarlah ketika musibah menimpamu, karena bersabar tak membuat putus harapan. kesabaran lebih utama selama engkau berpegang dengannya, dan akan lebih baik kesabaran memenuhi dada."

KESABARAN YANG BAIK
Ketika siberi kabarbahwa putranya Yusuf dimakan srigala dan putra-putranya membawa bajunya yang dilumuri darah palsu, Ya'kub as berkata yang disinyalir dalam firman Allah swt :
" Sebenarnya dirimul sendiri yang menganggap baik perbuatan [yang buruk] ini, maka kesabaran yang baik itulah [kesabaranku] Dan Allah sajalah yang dimohonpertolongan-Nya terhadap yang kamu ceritakan ." [QS Yusuf : 18]

Kesabaran yang baik itulah yang membuat orang bersabar dapat menahan segala penderitaan. Ia tidak mengeluh kecuali hanya kepada Allah swt. Kita senantiasa harus membiasakan diri atau meilatih jiwanya bersabar akan memperoleh kekayaan rohani yang tiada habisnya dan bakal mendapatkan kesucsesan didunia dan akhirat. Semoga Allah swt memasukkan kita kedalam golongan orang-orang yang sabar, orang-orang yang diridhoi-Nya . . Amiin

Mohon Maaf lahir dan Batin . . . Salam sabar
Read more.... Kata Hikmah Tentang Sabar